E-commerce telah muncul sebagai sektor yang menguntungkan berkat banyak keunggulannya yang membedakannya dari toko fisik konvensional. Pasar e-commerce Indonesia diperkirakan akan tumbuh 11,3% pada tahun 2023 – menghasilkan total pendapatan sebesar US$52.930 juta pada tahun 2023, seperti yang ditemukan oleh ecommerceDB.
Oleh karena itu, bisnis di industri perlu dipersiapkan untuk tantangan pertumbuhan. Dengan munculnya teknologi, ekspektasi pelanggan yang terus berkembang, dan persaingan baru, bisnis digital commerce di Indonesia perlu tetap menjadi yang terdepan untuk tetap kompetitif di pasar. Di blog ini, kita akan mengeksplorasi tantangan e-commerce utama yang harus dipersiapkan bisnis di Indonesia pada tahun 2023 dan bagaimana bermitra dengan mitra logistik yang efisien dapat membantu mengatasi tantangan ini.
1. Meningkatnya ekspektasi pelanggan yang didorong oleh kemajuan teknologi
Karena teknologi terus berkembang dengan cepat, begitu pula harapan pelanggan. Hanya menyediakan platform online untuk berbelanja tidak lagi cukup. Konsumen saat ini menuntut waktu pemrosesan, tunggu, dan pengiriman yang lebih singkat saat melakukan pembelian. Ekspektasi ini melampaui kendali langsung platform e-commerce karena bisnis bergulat dengan faktor eksternal seperti logistik dan mitra pengiriman.
Pembeli online mengharapkan pengalaman digital yang mulus, dipersonalisasi, dan menarik. Untuk tetap terdepan, bisnis e-commerce harus berinvestasi dalam teknologi mutakhir dan meningkatkan pengalaman pengguna (UX) dan layanan pelanggan mereka. Ini termasuk menerapkan personalisasi berbasis AI, chatbot untuk dukungan pelanggan secara real-time, dan aplikasi seluler yang mudah digunakan.
2. Persaingan dari merek direct-to-consumer (D2C)
Merek Direct-to-consumer (D2C) adalah bisnis yang menjual produk mereka langsung ke pelanggan, melewati saluran ritel tradisional seperti toko fisik atau pasar online. Dengan menghilangkan perantara, perusahaan-perusahaan ini dapat mempertahankan kontrol yang lebih besar atas merek, kualitas produk, dan pengalaman pelanggan mereka. Mereka sering memanfaatkan pemasaran digital, media sosial, dan platform e-commerce yang ramah pengguna untuk terlibat dengan pelanggan dan mendorong penjualan.
Untuk bersaing dengan perusahaan yang gesit dan inovatif ini, bisnis e-commerce harus membedakan diri dengan menawarkan produk eksklusif, promosi yang dipersonalisasi, dan layanan pelanggan yang unggul. Selain itu, menjalin kemitraan dan kolaborasi strategis dapat membantu bisnis memanfaatkan segmen pelanggan baru dan tetap terdepan dalam persaingan.
3. Permintaan untuk konsistensi multi-saluran
Dengan pertumbuhan e-commerce, pelanggan berinteraksi dengan merek di berbagai saluran, termasuk media sosial, pasar, dan situs web perusahaan. Konsistensi dalam branding, pesan, dan pengalaman pelanggan secara keseluruhan sangat penting untuk membangun kepercayaan dan loyalitas. Bisnis e-commerce perlu memastikan bahwa pengalaman digital mereka mulus di semua saluran untuk memberikan pengalaman yang konsisten dan kohesif bagi pelanggan mereka. Misalnya, layanan pelanggan harus dapat diakses dan responsif melalui semua titik kontak, baik itu melalui media sosial, email, atau obrolan langsung di situs web, memastikan pelanggan menerima tingkat dukungan yang sama terlepas dari saluran yang mereka pilih untuk digunakan.
4. Keamanan data
Karena sektor e-commerce terus berkembang, sektor ini juga mengungkap isu-isu signifikan terkait penipuan dunia maya dan kerentanan terhadap risiko keamanan siber. Konsumen lebih sadar akan jejak digital mereka dan semakin khawatir tentang bagaimana informasi pribadi mereka dikumpulkan, disimpan, dan digunakan. Sangat penting bagi bisnis e-commerce untuk mengadopsi pendekatan proaktif untuk mengamankan data mereka sendiri dan menjamin keamanan informasi sensitif pelanggan mereka.
Ini memerlukan investasi dalam solusi keamanan mutakhir, mengikuti ancaman yang muncul, dan mendidik karyawan tentang praktik terbaik mitigasi risiko. Jika terjadi pelanggaran data, perusahaan harus diperlengkapi untuk merespons dengan cepat dan efektif untuk membatasi kerusakan dan mendapatkan kembali kepercayaan pelanggan – atau menghadapi kemungkinan mengikis loyalitas pelanggan dan menanggung konsekuensi jangka panjang.
5. Meningkatnya kompleksitas dalam perdagangan lintas batas
Ketika bisnis e-commerce memperluas jangkauan mereka untuk melayani audiens global, mereka pasti menghadapi meningkatnya kompleksitas perdagangan lintas batas. Perjalanan mendebarkan untuk menaklukkan wilayah baru hadir dengan tantangan yang adil – mulai dari menguraikan peraturan perdagangan internasional dan prosedur bea cukai hingga mengurai jaringan beragam undang-undang bea dan pajak.
Di setiap target pasar, bisnis harus beradaptasi dengan standar dan persyaratan lokal, yang mungkin melibatkan pembenahan pengemasan, pelabelan, atau penyesuaian formulasi produk. Tambahkan ke campuran fluktuasi mata uang dan biaya pengiriman yang berfluktuasi yang secara langsung memengaruhi strategi penetapan harga, dan bisnis dibiarkan terus-menerus menyulap dan menyempurnakan agar tetap kompetitif.
Untuk mengatasi tantangan ini secara langsung, bisnis membutuhkan mitra logistik yang efisien dan ahli. DHL Express adalah mitra tepercaya yang menyediakan solusi logistik end-to-end yang andal yang disesuaikan dengan kebutuhan unik bisnis Anda. Dengan pengalaman kami yang luas, jaringan global, dan alat inovatif, kami membantu Anda menavigasi lanskap e-commerce yang selalu berubah dan meraih peluang pasar baru. Jelajahi daftar artikel pilihan kami yang memberikan saran e-commerce untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana Anda dapat meningkatkan kinerja.
Bermitra dengan DHL Express untuk mengubah tantangan menjadi peluang
DHL Express adalah perusahaan pelayaran internasional yang memungkinkan Anda mengirim paket ke lebih dari 220 negara dengan berbagai opsi pengiriman yang fleksibel, termasuk pengiriman di hari yang sama. Rasakan kenyamanan melacak kiriman Anda dan menghitung bea, pajak, dan biaya secara instan melalui platform kami yang canggih, MyDHL+.