Content and Navigation
#SaraneCommerce

Panduan impor ke Indonesia

5 menit membaca
Panduan impor ke Indonesia

Indonesia adalah negara yang berkembang pesat dengan pasar konsumen dan sektor manufaktur yang juga berkembang pesat. Dengan demikian, hal ini menghadirkan banyak peluang bagi bisnis dan individu yang ingin mengimpor barang ke negara tersebut. 

Namun, menavigasi peraturan dan proses kompleks yang terlibat dalam kegiatan impor bisa jadi menakutkan, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa dengan pasar Indonesia. Panduan ini dirancang untuk memberikan gambaran komprehensif tentang langkah-langkah yang terlibat dalam kegiatan impor ke Indonesia, termasuk persyaratan hukum, dokumentasi, dan peraturan Kepabeanan.

Apakah Anda seorang pemilik usaha kecil yang ingin mendapatkan produk baru atau individu yang ingin membawa barang-barang pribadi ke negara ini, lanjutkan membaca panduan ini untuk mempelajari informasi yang Anda butuhkan untuk menavigasi proses impor dengan percaya diri.

1. Siapkan semua dokumen impor Anda

Mengimpor barang ke Indonesia bisa menjadi proses yang rumit, tetapi memahami persyaratan dan peraturan yang diperlukan dapat membantu mempermudahnya. Salah satu izin penting yang diperlukan untuk mengimpor ke Indonesia adalah  Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Nomor Induk Berusaha (NIB). Penting untuk dicatat bahwa peraturan kepabeanan baru telah diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia, yang mulai berlaku pada 1 Agustus 2021. 

Menurut aturan Kepabeanan yang baru, semua pengirim harus memberikan Nomor Pokok Wajib Pajak Indonesia kepada perusahaan layanan pengiriman mereka saat mengimpor atau mengekspor barang dari Indonesia ke seluruh dunia.

Untuk bisnis: Perusahaan di Indonesia harus memberikan Nomor Pokok Wajib Pajak Indonesia saat mengimpor atau mengekspor. 

Untuk perorangan: Selain Nomor Pokok Wajib Pajak Indonesia, perorangan memiliki nomor induk identitas alternatif yang dapat mereka gunakan saat mengimpor atau mengekspor, antara lain:

  • Nomor Induk Kependudukan (NIK - Nomor Induk Kependudukan) untuk warga negara Indonesia
  • Nomor paspor (hanya untuk Warga Negara Asing)

Untuk memudahkan proses clearance dan deklarasi kepabeanan di Indonesia, pengirim harus menyediakan beberapa dokumen yang diperlukan, seperti:

  • Pesanan pembelian (Purchase order)
  • Daftar kemasan (Packing list)
  • Faktur komersial (Commercial invoices)
  • Sertifikat asal (Certificate of origin)
  • Airway bill/bill of lading
  • Tanda terima pembayaran bea masuk dan pajak terkait impor
  • Izin lain yang relevan yang mungkin diperlukan tergantung pada Kode Sistem Harmonisasi (HS Code) masing-masing, misalnya, untuk kode HS: 9503.00.10 (Roda tiga, skuter, mobil pedal dan mainan beroda serupa; kereta boneka), laporan survei dan sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia) diperlukan dari Kementerian Perdagangan

2. Verifikasi kode HS impor Anda

Jika Anda adalah bisnis atau individu yang ingin mengimpor barang ke Indonesia, penting untuk memahami Kode HS yang terkait dengan kargo.  Kode HS adalah sistem standar yang digunakan untuk mengklasifikasikan barang yang dikirim secara global. Di Indonesia, kode ini diperlukan untuk mengevaluasi penerimaan kargo dan izin impor yang diperlukan. Kegagalan untuk melaporkan Kode HS secara akurat dapat menyebabkan konsekuensi yang signifikan seperti denda, barang yang disita, dan keterlambatan operasional. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa Anda memiliki Kode HS yang benar untuk kargo Anda untuk menghindari masalah apa pun selama proses impor.

3. Waspadai bea masuk, tarif, dan pajak

Penting untuk mengetahui bea masuk, tarif, dan pajak yang mungkin diterapkan pada barang Anda saat Anda mengimpor ke Indonesia. Semua impor ke Indonesia, termasuk barang pribadi, dikenakan Biaya, Asuransi, dan Pengiriman (CIF), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Cukai, dan Pajak Penjualan. 

Bea CIF dihitung berdasarkan nilai pengiriman lengkap, yang mencakup total biaya barang, pengiriman, dan asuransi. 

Bea masuk di Indonesia bervariasi tergantung pada jenis barang yang dikirim dan dapat berkisar antara 0% hingga 40%. Beberapa barang, seperti buku, laptop, dan produk elektronik, mungkin diimpor bebas bea, sementara yang lain mungkin dikenakan pajak tambahan di atas CIF, seperti mobil mewah (150-200%), minuman beralkohol (5-20%), dan sepatu bermerek (40%).

Selain bea masuk CIF, semua barang impor dikenakan PPN 11%, atau tarif pengurangan 0%-5% yang dihitung berdasarkan nilai dan bea masuk CIF. Barang-barang tertentu juga dapat dikenakan tarif cukai, yang dimaksudkan untuk mengontrol impor dan konsumsinya. Barang kena cukai termasuk etil alkohol, minuman yang mengandung etil alkohol, dan produk tembakau. 

Pajak penjualan di Indonesia sangat bervariasi dan tergantung pada jenis dan jumlah barang yang diimpor. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) selanjutnya berlaku untuk produk mewah tertentu dengan tarif 10%-75% dari jumlah nilai dan bea masuk CIF.

Penting untuk dicatat bahwa impor dengan total nilai produk hingga US$3 dibebaskan dari bea masuk CIF tetapi masih dikenakan PPN, cukai, dan pajak penjualan jika berlaku. Oleh karena itu, penting untuk menghitung total biaya impor Anda, termasuk semua biaya dan pajak yang berlaku, sebelum mengimpor ke Indonesia. Kegagalan untuk mematuhi bea cukai, tarif, dan pajak dapat mengakibatkan penalti, denda, dan bahkan penyitaan barang. 

4. Perhatikan barang yang dibatasi dan terlarang

Saat mengimpor barang ke Indonesia, sangat penting untuk mengetahui pembatasan dan larangan barang dan komoditas tertentu seperti:

  • Hewan hidup, ikan, atau burung
  • Cek kosong, dibatalkan, atau kasir. 
  • Rokok elektrrik

Selain itu, Kementerian Perdagangan (MOT) telah menerapkan Peraturan 18, yang melarang impor gula, beras, dan perkakas tangan. Penting untuk memperhatikan pembatasan dan peraturan ini untuk menghindari potensi penundaan atau hukuman. Dengan memahami persyaratan dan peraturan untuk mengimpor barang ke Indonesia, Anda dapat memastikan bahwa ekspor Anda mematuhi semua standar yang diperlukan dan menghindari masalah apa pun dengan pihak berwenang.

5. Bermitra dengan mitra pengiriman terkemuka seperti DHL Express

Bermitra dengan DHL Express Indonesia dapat menawarkan banyak keuntungan bagi bisnis dan individu Indonesia yang ingin mengimpor produk dari luar negeri. Pengalaman, keahlian, dan jaringan mitra dan sumber daya kami yang luas dapat membantu menavigasi kompleksitas proses impor, menghemat waktu dan uang, serta mengurangi risiko terkait. Selain itu, data impor Indonesia menggarisbawahi pentingnya layanan logistik dan transportasi yang andal, menjadikan DHL Express Indonesia pilihan tepercaya dan nyaman untuk kebutuhan pengiriman Anda. Buka akun bisnis DHL Express hari ini untuk memanfaatkan keahlian mereka dalam memperluas bisnis Anda secara internasional.